Sabtu, 13 November 2010

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
§  Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkanhubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
§  Produksi
Manager produksi adalah membuat keputusan–keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah :
·         Keputusan yang berhubungan dengan disain dari system produksi manufaktur.
·         Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.

§  System Produksi Manufaktur
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain system produksi adalah tentang :
-          Disain produksi dari barang yang diproduksi
-          Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
-          Disain tugas
-          Lokasi dari fasilitas produksi
-          Layout dari fasilitas tersebut
Proses pengolahan dapat digolongkan menurut 3 macam cara : (1) sifat dari proses tersebut, (2) jangka waktu produksi, (3) sifat produk yang diproses.

KEGIATAN PRODUKSI
§  Perencanaan Produksi
Fungsi produksi adalah penciptaan barang atau jasa sesuia dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :
-          Jenis barang yang akan dibuat
-          Jumlah barang yang akan dibuat
-          Cara pembuatan (pengguanan peralatan yang dipakai).
Perencanaan jenis barang yang akan terdiri4 tahap, yaitu :
-          Disain awal
-          Disain barang
-          Cara pembuatan
-          Memodifikasi

§  Organisasi Produksi
Dalam perusahaan manufaktur, tanggungjawab untuk memproduksi barang berada pada Bagian Produksi. Di dalam bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli dalam perencanaan, supervise, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi.
§  Pengendalian Produksi
pengendalian produksi (production control) merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif (pekerja, mesin, peralatan, dan material) ke dalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat.
§  Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan di bidang produksi. Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resikoseperti :
a.       Resiko hilang dan rusak
b.      Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
c.       Resiko using
d.      Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar
Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan jalan menghitung jumlah persediaan yang paling ekonomis. Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu :
a.       Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
b.      Biaya pemesanan
c.       Biaya penyimpanan dan
d.      Harga bahan baku
Jumlah pemesanan yang paling ekonomis dihitung dengan menggunakan rumus :

JPPE = √(2×K×Bp)/(H×Bs)
Keterangan :
JPPE    = jumlah pemesanan yang paling ekonomis
K         = jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
Bp       = biaya pemesanan (setiap pesan)
Bs        = biaya penyimpanan (dinyatakan dalam %)
H         = harga bahan baku per unit

§  Pemeliharaan Peralatan
Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
1.      Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
2.      Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi.
3.      Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan.
4.      Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
5.      Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan keperusahaan karena dianggap tidak menepati janji.
Pada umumnya, biaya pemeliharaan itu dari tahun ke tahun selalu cenderung naik. Hal ii disebabkan 3 hal berikut :
·         Selalu terdapat kenaikan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan, ketepatan toleransi dan spesifikasi produk yang dibuat.
·         Adanya kecenderungan untuk memasang alat control otomatis dan alat-alat pembantu lainnya, sebagai akibat dari perkembangan tehnologi.
·         Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya pengaruh perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri.

§  Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Masalah pengwasan kualitas dan inspeksi ini, tidak hanya menyankut tentang barangnya saja, akan tetapi menyangkut pula kebijakan kualitas sesuia dengan tuntutan pasar, kebutuhan investasi, kemampuan menghasilkan kembali (return of investment),persaingan dan sebagainya, kualitas dan disain tehnis, standard bahan baku,proses dan kemampuan kerja barang yang bersangkutan, serta sebagai inspeksi di bidang-bidang kualitas bahan yang dipakai, perasi yang digunakan dan daya kerja barang yang dibuatnya.
Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas, yaitu :
1.      Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen).
2.      Tahap penentuan disain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar.
3.      Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2.
4.      Tahap penggunaan di lapangan, dimana pemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir dan  pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang.

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
§  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru,yaitu :
·         Dekat dengan pasar, misalnya pabrik roti basah
·         Dekat dengan bahan baku, misalnya pabrik semen
·         Ongkos transport, misalnya pabrik mobil
·         Penyediaan tenaga kerja, misalnya pabrik rokok
·         Penyediaan sumber tenaga/energy, misalnya pabrik peleburan aluminium
·         Lingkungan sekitar, misalnya peternak babi
·         Iklim, misalnya perkebunan the.

§  Cara Penentuan Lokasi Pabrik
Ada 2 macam menentukan lokasi pabrik, yakni :
1.      Cara Kualitatif
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap pemegang peranan pada setiap alternative lokasi. Hasil penilaian, biasanya dinyatakan didalam ukuran baik sekali, baik, sedang, kurang, kurang sekali.
2.      Cara Kuantitatif
Ada dua cara kuantitatif, yakni :
-          Cara yang sederhana, merupakan usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yamg telah dilakukan, dengan cara memberikan SCORE (nilai) pada masing-masing criteria.
-          Cara yang komplek, menggunakan rumus-rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.

§  Layout Fasilitas Produksi
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi. Adapun tujuan pokok dari layout pabrik ini adalah :
·         Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan.
·         Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
·         Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
·         Untuk melakukan pekerjaan yang efisien.
·         Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor.






sumber : DR. BASU SWASTHA DH., SE., MBA.
                    IBNU SUKOTJO W. SE.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar