Rabu, 30 Maret 2011

Peta Perekonomian Indonesia

KEADAAN GEOGRAFIS

a. Indonesia terdiri dari enam kepulauan besar (Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya) serta sekitar 13.000 pulau-pulau kecil dengan luas keseluruhan mencapai 1.919.443 km2; secara administrative Indonesia dibagi kedalam 27 Propinsi, 246 Kabupaten, 54 Kotamadya, 3.517 Kecamatan, dan 66.154 Desa sebagai man dapat dilihat pada Peta Indonesia serta Pembagian Daerah Administrasi Indonesia.
b. Mempunyai daratan seluas 195 – 200 juta Ha, terletak didaratan tropika dengan curah hujan yang tinggi, dan hanya dibedakan kedalam dua misim setiap tahunnya yaitu musim panas dan musim hujan.
c. Berbagai sumber pertambangan yang amat berharga, seperti minyak-gas alam, batu bara, timah, tembaga dan sumber tambang lainnya, merupakan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.


MATA PENCAHARIAN

Mata pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana biasanya sangat berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam. Contohnya pertanian, perkebunan, dan peternakan. Sementara, mata pencaharian penduduk yang memiliki corak modern biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak terlalu berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti jasa, transportasi, dan pariwisata. Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa pola kegiatan ekonomi penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.
Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan. Masyarakat agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.
Perkebunan
Tanaman yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas pada tanaman pangan utama, namun juga berbagai jenis tanaman pangan tambahan semacam buah-buahan dan sayur-sayuran. Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga biasanya ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit, tembakau, dan sebagainya. Perkebunan dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti pekarangan rumah maupun luas yang memerlukan modal besar.
Peternakan
Usaha pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan oleh manusia, baik untuk dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan peternakan.
Perikanan
Negara kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah. Semua potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan.
Kehutanan
Lebih dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi beragam jenis pohon. Di kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan. Sebagai negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena curah hujan yang tinggi.
Pertambangan
Pertambangan dilakukan manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah sumber daya alam yang terdapat di perut bumi untuk memenuhi sebagian kebutuhan manusia. Kegiatan pertambangan tidak terbatas pada upaya penggalian dan pengambilan saja, namun juga meliputi upaya-upaya pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan barang setengah jadi sebagai bahan dasar industri.
Perindustrian
Perindustrian merupakan usaha manusia untuk mengubah bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi. Bidang perindustrian merupakan bidang pencaharian yang terus meningkat. Pemerintah Indonesia berupaya untuk terus mendorong bidang perindustrian agar lebih maju, sehingga dapat menampung banyak tenaga kerja. Berdasarkan besaran proses produksinya, industri dapat digolongkan menjadi industri kecil, industri menengah, dan industri besar.
Pariwisata
Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata pencaharian di sektor pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai pemandu (guide), penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen perjalanan. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi pariwisata. Keindahan alam Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai negara. Namun, masih sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.
Transportasi dan Jasa
Jasa merupakan usaha manusia untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai atau melaksanakan sesuatu. Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pencaharian penduduk dalam bidang ini pun sangat beragam. Bidang jasa dan transportasi terutama menjadi pilihan pencaharian masyarakat perkotaan. Beberapa contohnya antara lain adalah pekerjaan sebagai penerjemah, penyewaan barang, pengemudi, pilot, masinis, dan sebagainya.
Perdagangan
Perdagangan dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen pada konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang atau komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran dan jenis barang, perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil, perdagangan menengah, dan perdagangan besar. Perdagangan kecil, kegiatannya berupa penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran). Perdagangan menengah kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil sehingga tidak melibatkan konsumen. Perdagangan besar kegiatan melibatkan produsen barang atau pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang menengah.


SUMBER DAYA MANUSIA

Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang sangat banyak, bahkan terbanyak ke-5 di dunia, tetapi jarang penduduk Indonesia yang dapat menyamai prestasi yang sama seperti penduduk di negara lain. Inilah lemahnya bangsa Indonesia yang memiliki jumlah peduduk yang banyak tetapi masih kurang di sumber daya manusianya. Jadi sangatlah penting sumber daya manusia yang berkualitas bagi semua orang. Penduduk Indonesia masih belum mengerti banyak tentang pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas itu.

Sumber Daya Manusia yang berkualitas memberikan pengaruh yang sangat baik apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Manfaat yang baik akan barguna bagi diri kita, masyarakat dan negara. Apabila kita mencari pekerjaan atau membuat lapangan pekerjaan sendiri, kita bisa melihat dari kelebihan dan kemampuan yang kita miliki dari sumber daya kita. Hal ini dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di negara kita. Jadi sangatlah penting sumber daya manusia itu bagi kehidupan kita.

Walaupun banyak orang yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia seperti lulusan SMA, SMK, dan Sarjana tetap saja tidak memiliki pekerjaan. Ini dikarenakan orang-orang di negara kita sangatlah malas mereka hanya mau bekerja yang mudah dan penghasilan yang besar. Apabila kita ingin mendapat penghasilan yang kita inginkan sebaiknya kita harus bekerja keras.

Selain ada yang bekerja di dalam negeri penduduk Indonesia juga memiliki pekerja di luar negeri yang di sebut dengan TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri memiliki beraneka pekerjaan. Tetapi kebanyakan TKI Indonesia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, ini di sebabkan selain bekerja di negeri sendiri yang penghasilannya rendah dari pada di luar negeri juga karena mereka tidak memiliki keahlian lain selain pekerjaan rumah tangga. Jadi sumber daya manusia mereka masilah rendah. Ada juga yang membuat usaha di luar negeri yang berkembang pesat dan ada yang gulung tikar pula.

Agar kita bisa memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, seharusnya dengan cara mendapatkan ilmu pengetahuan dan melakukan banyak percobaan agar kita dapat pengalaman. Kita bisa mendapat ilmu pengetahuan dengan cara bersekolah atau mengikuti program lain. Jika kita bersekolah harus bertahap, yaitu dari Sekolah Dasar kemudian ke Sekolah Menegah Pertama kemudian ke Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan dan mungkin melanjutkan ke sarjana. Pengalaman juga sangat di perlukan karena dengan memiliki banyak pengalaman kita akan tahu mana yang akan baik apabila mengerjakannya. Jadi kita akan mendapat pekerjaan akan lebih mudah apabila kita pandai dan memiliki banyak pengalaman.

Untuk mengatasi banyaknya pengangguran terlebih dahulu kita harus memberi perhatian kepada anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa ini. Pemerintah harusnya memberikan pendidikan yang baik, karena pendidikan di Indonesia masihlah banyak yang masih kurang dengan standar. Masih banyak bangunan sekolah yang tak layak dipergunakan, peralatan sekolah yang belum lengkap, dan lain-lain. Selain itu banyaknya penduduk miskin di Indonesia yang tidak menyekolahkan anak-anaknya karena masalah dana yang tidak mampu untuk mambayar biaya sekolah. Walaupun sudah mendapat BOS (Bantuan Oprasional Sekolah) dan Bea Siswa tetap saja tidak dapat untuk membeli peralatan belajar dan perlengkapan sekolah. Jadi pemerintah harus tanggap betapa pentingnya pendidikan itu.


LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)

Lembaga swadaya masyarakat (disingkat LSM) adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.
Organisasi ini dalam terjemahan harfiahnya dari Bahasa Inggris dikenal juga sebagai Organisasi non pemerintah (disingkat ornop atau ONP)
Organisasi tersebut bukan menjadi bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara. Maka secara garis besar organisasi non pemerintah dapat di lihat dengan ciri sbb :
 Organisasi ini bukan bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara
 Dalam melakukan kegiatan tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan (nirlaba)
 Kegiatan dilakukan untuk kepentingan masyarakat umum, tidak hanya untuk kepentingan para anggota seperti yang di lakukan koperasiataupun organisasi profesi
Jenis dan Kategori LSM
Secara garis besar dari sekian banyak organisasi non pemerintah yang ada dapat di kategorikan sbb :
 Organisasi donor, adalah organisasi non pemerintah yang memberikan dukungan biaya bagi kegiatan ornop lain.
 Organisasi mitra pemerintah, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan dengan bermitra dengan pemerintah dalam menjalankan kegiatanya.
 Organisasi profesional, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan profesional tertentu seperti ornop pendidikan, ornop bantuan hukum, ornop jurnalisme, ornop kesehatan, ornop pengembangan ekonomi dll.
 Organisasi oposisi, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan dengan memilih untuk menjadi penyeimbang dari kebijakan pemerintah. Ornop ini bertindak melakukan kritik dan pengawasan terhadap keberlangsungan kegiatan pemerintah
Sebuah laporan PBB tahun 1995 mengenai pemerintahan global memperkirakan ada sekitar 29.000 ONP internasional. Jumlah di tingkat nasional jauh lebih tinggi: Amerika Serikat memiliki kira-kira 2 juta ONP, kebanyakan dibentuk dalam 30 tahun terakhir. Russia memiliki 65.000 ONP. Lusinan dibentuk per harinya. Di Kenya, sekitar 240 NGO dibentuk setiap tahunnya.




Sumber :
- Zulkarnain Djamin
- http://kre4tif.wordpress.com
- http://sumberilmu.info

Pendapatan Nasional

DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

Data dekade 1970-an dan 1980-an mengenai pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan di banyak NSB, terutama negara-negara yang proses pembangunan ekonominya sangat pesat dan dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, seperti Indonesia, menunjukkan seakan-akn ada sesuatu korelasi positif antara laju pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kesenjangan dalam disrtibusi pendapatan: semakin tinngi pertumbuhan PDB atau semakin besar pendatan perkapita semakin besar perbedaan antara kaum miskin dan kaum kaya.

Dasar teori dari korelasi antara pertumbuhan pendapatan perkapita dan tingkat kemiskinan tidak berbeda dengan kasus pertumbuhan ekomomi dengan ketimpangan dalam distribusi pendapatan. Pada tahap awal dari proses pembangunan, tingkat kemiskinan cenderung meningkat, dan pada saat mendekati tahap akhir dari pembangunan jumlah orang miskin berangsur-angsur berkurang. Tentu, seperti telah dikatakan sebelumnya, banyak factor lain selain pertunbuhan pendapatan yang juga berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di suatu wilayah/ Negara, seperti derajat derajat pendidikan tenaga kerja dan struktur ekonomi.


PERHITUNGAN DAN DASAR-DASAR PERHITUNGAN PERKIRAAN PENDAPATAN NASIONAL

Y = C + I +G (1.1)
C = cYd + Ca (1.2)
S = s.Yd; s = (1 – c) (1.3)
Yd = Y – T (1.4)
T = tY (1.5)
I = Ia (1.6)
G = Ga (1.7)
S = I (1.8)
T = G (1.9)

Dimana persamaan (1.1) adalah definisi pendapatan nasional. Pada saat permintaan agregat (AD) sama dengan penawarn agregat atau produksi (AS) atu pada saat ekonomi domestic tertutup seimbang, nilai dari pendapatan nasional (GDP) sama dengan nilai total dari komsumsi swasta ©, pembentukan modal tetap bruto atau investasi (I), dan pengeluaran pemerintah (G). Persamaan (1.2) menggambarkan fungsi konsumsi, yang mana nilai konsumsi ditentukan oleh pendapatan bersih setelah dikurangi pajak (Yd) dan konsumsi otonom (Ca), yakni bagian dari konsumsi yang ditentukan di luar model atau tidak dipengaruhi oleh tingkat atau perubahan pendapatan. Koefisien c (suatu presentase) menandakan bahwa tidak semua pendapatan digunakan untik konsumsi. Artinya, sisa dari pendapatan atau (1 – c) adalah tabungan (S), seperti di persamaan (1.3).

Persamaan (1.4) adalah pendapatan bersih setelah dikurangi pajak; persamaan (1.5) mencerminkan pendapatan pemerintah dari pajak yang ditentukan selain oleh tingkat pendapatan (dari wajib pajak), juga oleh besarnya tarif pajak (t); persamaan (1.6) adalah investasi yang sifatnya otonom; persamaan (1.7) adalah pengeluaran pemerintah yang juga sifatnya berdiri sendiri, tidak ditentukan oleh model (ekonomi), tetapi oleh kebijakan fiscal, dan dua persamaan terakhir mencerminkan keseimbangan ekonomi domestik tertutup, yakni pada saat dana tabungan sama seperti dana yang dibutuhkan untuk investasi di dalam negeri (persamaan (1.8)) dan jumlah pemasukan pajak sama dengan jumlah pengeluaran pemerintah (persamaan (1.9)).

Persamaan (1.5) dan persamaan (6.7) mencerminkan kebijakan fiscal. Sejak T dan G merupakan dua instrument dari kebijakan tersebut. Secara agregat, sisi pendapatan dari APBN diwakili oleh T dan sisi pengeluarannya oleh G. jika pengeluaran lebih besar daripada penerimaan (G>T), maka APBN dalam kondisi defisit, sebaliknya jika pendapatan melebihi pengeluaran (G



sumber : Dr. Tulus T.H. Tambunan

Kependudukan dan Kemiskinan

Kemiskinan bukan hanya masalah di Indonesia, tetapi merupakan masalah dunia. Laporan tahun 2005 dari Bank Dunia menunjukan bahwa menjelang akhir 1990-an ada sekitar 1,2 miliar orang miskin dari sekitar 5 miliar lebih penduduk di dunia. Ada di beberapa negara terjadi kemiskinan terutama disebabkan oleh iklim dan kondisi tanah yang tidak mendukung kegiatan pertanian (kekeringan dan gersang), pertikaian yang tidak henti-hentinya antarsuku, manajemen ekonomi makro yang buruk, dan pemerintah yang bobrok.

Antarnegara tingkat kemiskinan tentu berbeda. Variasi tersebut disebabkan oleh kondisi social, ekonomi, demografi, politik, kelembagaan, dan kebijakan yang berbeda, yang pada gilirannya membuat perbedaan-perbedaan dalam pertumbuhan ekonomi dan kesenjangn pendapatan serta juga tingkat PPG. Berdasarkan database Bank Dunia, yang terdiri atas dua jenis. Pertama, data berdasarkan garis kemiskinan nasional di masing-masing negara yang bisa dihimpun oleh Bank Dunia dari hasil-hasil dan survey-survei pendapatan/konsumsi RT di negara-negara tersbut. Kedua, data berdasarkan garis kemiskinan internasional yang biasa digunakan ole Bank Dunia dalam mengestimasi tingkat kemiskinan di Dunia.

Di Indonesia tidak terlalu buruk dibandingkan banyak dinegara lainnya. Walau diketahui kemiskinan bertambah dengan laju 0,7% per tahun selama periode yang sama.

Iklim dan Geografis

Indonesia terdiri dari enam kepulauan besar (Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya) serta sekitar 13.000 pulau-pulau kecil dengan luas keseluruhan mencapai 1.919.443 km2; secara administrative Indonesia dibagi kedalam 27 Propinsi, 246 Kabupaten, 54 Kotamadya, 3.517 Kecamatan, dan 66.154 Desa sebagai man dapat dilihat pada Peta Indonesia serta Pembagian Daerah Administrasi Indonesia.

Mempunyai daratan seluas 195 – 200 juta Ha, terletak didaratan tropika dengan curah hujan yang tinggi, dan hanya dibedakan kedalam dua misim setiap tahunnya yaitu musim panas dan musim hujan.

Sepanjang garis khatulistiwa dan posisinya wilayah penghubung, serta terletak pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera raya, dengan iklim tropika dan cuaca musim-musimnya memberikan kondisi alamiah serta kedudukan dan peranan strategis yang sangat tinggi nilainya, baik percaturan politik dan perdagangan khususnya.

Selasa, 22 Maret 2011

DUALISME KEPEMIMPINAN

Pemimpin adalah salah satu unsur dari sebuah sistem. Unsur lainnya adalah peraturan dan ketaatan. Peraturan dalam konteks sistem non-manusia adalah Standard Operating Procedure (SOP). Ruang lingkup sebuah sistem bisa bervariasi. Sistem metabolisme sebuah virus bisa jadi adalah sebuah sistem terkecil. Ataukah ada yang lebih kecil dari itu. Sistem galaksi bisa dikatakan yang terbesar. Mungkinkah ada yang lebih agung darinya. Sebuah sistem bisa jadi merupakan subsistem dari sistem lainnya. Di sisi lain, sebuah sistem bisa menjadi sebuah supersistem dari sebagian sistem lainnya.

Berbicara tentang sistem memang tidak akan pernah ada habisnya. Tentang pemimpin saja sebagai satu unsur dari sebuah sistem diperlukan kajian yang luas dan mendalam. Tapi hal ini tentunya tidak boleh menyurutkan semangat kita. Karena pada prinsipnya, jika tidak bisa mengambil semuanya, maka janganlah tinggalkan semuanya.

Kali ini ingin mengungkapkan pemikiran tentang dualisme kepemimpinan. Idealnya, dalam sebuah sistem hanya ada seorang pemimpin. Karena pemimpin inilah yang bertanggung jawab memastikan jalannya sistem tetap pada koridornya. Dialah yang mengarahkan pengikut mengarah ke tujuan. Lantas, bagaimana jika dalam sebuah sistem terdapat dua pemimpin? Hal ini tidak bisa diterima. Karena dua pemimpin berarti dua pemikiran yang akan mengarahkan pengikut ke dua tujuan. Dan hal ini tidak boleh terjadi dalam sebuah sistem yang baik.

Apa jadinya jika Tuhan memiliki kuantitas lebih dari satu? Tentu sistem kehidupan akan bergejolak, mempertahankan arah masing-masing. Apa yang terjadi jika dalam sebuah rumah tangga, suami dan istri sama-sama merasa jadi pemimpin? Mau dibawa kemanakah bahtera rumah tangga? Lihat saja apa yang terjadi pada sebuah partai politik yang saat ini terpecah menjadi dua kubu, karena keduanya mempertahankan pemimpin masing-masing. Contoh yang lain, ah, terlalu banyak contoh kasus dualisme kepemimpinan. Beginilah jika setiap orang keukeuh mempertahankan kepemimpinannya ketika bukan saatnya menjadi pemimpin. Kita sepakat, bahwa setiap diri adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Minimal pemimpin bagi diri sendiri. Tapi dalam lingkup kehidupan sosial, kita harus pandai menempatkan posisi yang tepat pada waktu yang tepat. Kita tidak akan mungkin selamanya menjadi pemimpin. Ada saatnya kita menjadi yang dipimpin.

Kepemimpinan itu sebuah hierarki. Dia bertingkat. Seorang pemimpin pasti memiki pemimpin. Kondisi inilah yang saat ini sering tidak kita pahami. Di saat seharusnya menjadi pengikut, ego pribadi menuntut diri untuk menjadi pemimpin. Di saat harus memimpin, keyakinan diri mengkerut sehingga hilanglah kewibawaan. Ketika momentum itu tidak kita pahami, maka terjadilah fenomena dualisme kepemimpinan. Kita memang harus lebih banyak belajar. Kapan saatnya menjadi pemimpin, bila waktunya menjadi yang dipimpin.

Dualisme

Dualisme adalah konsep filsafat yang menyatakan ada dua substansi. Dalam pandangan tentang hubungan antara jiwa dan raga, dualisme mengklaim bahwa fenomena mental adalah entitas non-fisik.

Gagasan tentang dualisme jiwa dan raga berasal setidaknya sejak zaman Plato dan Aristoteles dan berhubungan dengan spekulasi tantang eksistensi jiwa yang terkait dengan kecerdasan dan kebijakan. Plato dan Aristoteles berpendapat, dengan alasan berbeda, bahwa "kecerdasan" seseorang (bagian dari pikiran atau jiwa) tidak bisa diidentifikasi atau dijelaskan dengan fisik.

Versi dari dualisme yang dikenal secara umum diterapkan oleh René Descartes (1641), yang berpendapat bahwa pikiran adalah substansi nonfisik. Descartes adalah yang pertama kali mengidentifikasi dengan jelas pikiran dengan kesadaran dan membedakannya dengan otak, sebagai tempat kecerdasan. Sehingga, dia adalah yang pertama merumuskan permasalahan jiwa-raga dalam bentuknya yang ada sekarang. Dualisme bertentangan dengan berbagai jenis monisme, termasuk fisikalisme dan fenomenalisme. Substansi dualisme bertentangan dengan semua jenis materialisme, tetapi dualisme properti dapat dianggap sejenis materilasme emergent sehingga akan hanya bertentangan dengan materialisme non-emergent.

Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Ciri-Ciri Seorang Pemimpin

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Kepemimpinan Yang Efektif

Barangkali pandangan pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan. Terdapat nasihat tentang siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih (kedamaian jiwa), apa yang harus dipelajari (kegagalan), apa yang harus diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya pendelegasian (kadang-kadang), perlu tidaknya berkolaborasi (mungkin), pemimpin-pemimpin rahasia Amerika (wanita), kualitas-kualitas pribadi dari kepemimpinan (integritas), bagaimana meraih kredibilitas (bisa dipercaya), bagaimana menjadi pemimipin yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), dan sembilan hukum alam kepemimpinan (jangan tanya). Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya mengandung kata pemimipin (leader). Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas oleh sebuah buku. Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kalimat: "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata.

PEMBANGUNAN INDONESIA

TEORI STRATEGI PEMBANGUNAN
Mengingat tabungan pemerintah tidak mencukupi untuk membiayai pembangunan yang demikian cepat meningkatnya, maka untuk menunjang usaha pembangunan tersebutsumber dana yang berasal dari luar negeri masih tetap diperlukan.
Pengeluaran pembangunan untuk daerah sering disebut sebagai pengeluaran pembangunan Inpres. Banuan bangunan bagi daerah dimaksudkan juga sebagai perwujudan dari atas pemerataan pembangunan antarwilayah dan sejalan dengan keinginan pemerintah untuk mendorong pemerintah daerah agar lebih mampu melaksanakan pembangunan daerahnya sendiri.
Selain daripada itu pemberian bantuan pembangunan bagi daerah juga dimaksudkan untuk mendorong prakarsa dan partisipasi masyarakat didaerah secara lebih nyata dan bertanggung jawab dengan pembanguna. Program bantuan pembangunan daerah hingga saat ini meliputi bantuan pembangunan desa, bantuan pembangunan Dati I, bantuan pembangunan Dati II, bantuan pembangunan sekolah dasar, bantuan pembangunan kesehatan, bantuan pembangunan penghijauan dan reboisasi, bantuan pembangunan peningkatan jalan, serta bantuan pembangunan untuk pemugaran pasar. Selain daripada berbagai bentuk bantuan pembangunan daerah tersebut, kepada daerah juga diberikan dana yang berasal dari bagi hasil penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB). Agar proyek-proyek pembangunan yang akan dibiayai dengan dana bantuan pembangunan daerah tersebut dapat lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing daerah, serta mampu mendukung proyek-proyek pembangunan lainnya dalam perumusan program dan proyek pembangunan bagi daerah, maka dalam proses perencanaannya senantiasa diikutsertakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dari tiap daerah yang bersangkutan.


STRATEGI PEMBANGUNAN INDONESIA

Penerimaan pembangunan yang terdiri dari bantuan proyek akan tetap diusahakan sebagai pelaengkap pembiayaan pembangunan dan penggunaannya selalu diarahkan untuk proyek-proyek produktif dan berprioritas tinggi. Dalam tahun anggaran 1987/188 untuk pertama kali penerimaan pembangunan sebagaimana tercermin dalam APBN 1987/1988, dari penerimaan yang direncanakan sebesar Rp 5.547,0 milyar terdapat bantuan devisa yang dirupiahkan (bantuan proyek dalam bentuk rupiah) sebesar Rp 1.006,8 milyar. Langkah yang diambil pemerintah ini adalah untuk mengatasi kekurangan dana rupiah (local cost) bagi pembiayaan proyyek-proyek yang memperoleh bantuan luar negeri.

Alokasi dana pembangunan dalam bentuk rupiah melalui departemen/ lembaga diarahkan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan sektoral yang menjadi tanggung jawab masing-masing departemen/ lembaga yang bersangkutan. Selaras dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pembiayaan proyek-proyek, pelaksanaan pengeluaran pembangunan melalui departemen dan lembaga nondepartemen terus diupayakan uuntuk dapat ditingkatkan. Apabila dalam periode Repelita Ipenguluaran pembangunan melaui departemen/ lembaga berjumlah sekitar Rp 582,7 miliar, maka dalam tahun ketiga Repelita V realisasinya telah mencapai sebesar Rp 5.971,4 miliar, yang berarti naik 10 kali lipat atau rata-rata 44,6 persen pertahun. Dalam tahun keempat Repelita V (APBN 1992/1993) pembiayaan pembangunan melalui departemen direncanakan sebesar Rp 8.038,2 miliar, atau 34,6 persen lebih tinggi dari realisasi dalam tahun anggaran sebelumnya.


RENCANA PEMBANGUNAN INDONESIA

Sebagaimana halnya dengan pengeluaran rutin, pengeluaran pembangunan dapat pula diklasifikasikan berdasarkan jenis pembiayaannya, yaitu alokasi anggaran pembangunan untuk berbagai departemen/ lembaga negara, alokasi anggaran pembangunan daerah, dan alokasi anggaran pembangunan lainnya. Perkembangan pengeluaran pembangunan sejak Repelita I sampai dengan tahun keempat Repelita V berdasarkan klasifikasi tersebut*.


*Laporan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, 1987/1988

Sumber : Zulkarnain Djamin, Perekonomian Indonesia